2. Eksterior View 2
Rumah ini menggunakan cladding fasade dari batu bronjong (batu yang diletakkan di dalam modul kawat anyam). Dengan struktur utama monolit berupa rangka baja dan dinding lapis pertama berupa beton, sistem fasade batu bronjong ini di tempelkan pada struktur baja di depan kulit beton sehingga membentuk permukaan dinding menerus hingga ke atap bangunan, diantara keduanya diberi rongga sebagai sistem insulasinya. Claddingbatu bronjong tersebut berfungsi sebagai pendingin pasif dari bagunan.Batu yang dipilih adalah jenis batu apung, karena dengan pemakaian batu apung sebagai bronjong maka berat batu bronjong jadi ringan, sehingga beban strukturnya pun jadi ringan.Diatas tanah seluas 18.5 x 15.5 m2, rumah ini dirancang dengan proporsi ruang luar yang lebih dominan, mencapai 60% dari total luas lahan. Rumah dirancang dengan bentuk yang cenderungslimdengan proporsi ruang-ruang yang kompak. Bentuk rumah yangslimmendukung sistem secara keseluruhan sehingga mampu memberikan pemerataan cahaya pada setiap ruangan, dan mampu memaksimalkan efek batu bronjong sebagai sistem pendingin pasif, atau dengan kata lain, efektif dalam mengatur suhu thermal pada bangunan.
4. Artistic Capture 1 (Revisi).JPG
Fasade batu bronjong ini berfungsi sebagai pengatur pergerakan aliran udara panas dalam rumah sehingga menjaga ruangan dalam rumah tetap dingin di siang hari sehingga beban pendingin ruangan akan lebih kecil, sebuah cara untuk menghemat energi secara jangka panjang. Fasade batu bronjong juga menghasilkan sistem kulit bangunan yang mengatur sistem penahan masuknya air ke dalam rumah tanpa harus menggunakan sistem pemipaan drainase, sehingga di sisi cost, akan mengeliminasi biaya plumbingnya. Desain rumah ini secara holistic berpadu dengan pemanfaatan potensi geografis yang mampu berkolaborasi dengan sistem kerja fasade batu bronjong tersebut sehingga mampu menghasilkan hal di atas, sebagai bentuk dari penerapan passive energy.
1. Eksterior View 1
Pembagian zona ruang sangat jelas, Lantai 1 digunakan untuk publicareaatau area bersama, sedangkan ruang tamu sengaja dibuatoutdoordan beratapkan bangunan kamar di lantai 2. Ruang tamuoutdoorini malam hari, suhunya pun akan relatif sejuk, itulah alasan mengapa ruang tamu di letakkan diluar. Praktis, ruang yang ada di lantai 2 adalah kamar tidur saja, Kamar tidur utama dan kamar untuk 2 orang anaknya yang masih kecil. Karena klien tidak mau ada pembantu di rumahnya, maka area cuci jemur-pun berada di area lantai 2. Rumah ini memiliki bukaan-bukaan cukup lebar di area belakang, yang bertujuan untuk mengoptimalkanviewke taman belakang sekaligus untuk memasukkan terang langit sebanyak-banyaknya ke dalam ruang.
6. Kamar Tidur Utama View 1
Desain interior rumah ini juga tetap memakai batu bronjong sebagai elemen desain interiornya. Batu bronjong tersebut dipakai sebagaibackdropuntuk area ruang keluarga dan kamar tidur utama. Di area kamar tidur utama, di buatskylightberupa lubang berbentuk tak beraturan yang ditutup dengandouble glass,skylighttersebut berfungsi sebagai elemen aksen untuk interior dan eksetrior rumah ini, sekaligus berfungsi untuk memasukkan cahaya ke dalam kamar tidur utama. Pemilihandouble glassdengan warna agak gelap, membuat pencahayaan kamar tidur utama lebih dramatis.
8. Kamar Tidur Anak
Pipa-pipa dengan berbagai ukuran dipasang di dinding kamar tidur anak, dimana bagian luarnya adalah batu bronjong. Pipa tersebut berfungsi sebagai inlet masuknya angin dari sisi timur. Dari pipa-pipa tersebut udara sejuk yang lewat melalui pori-pori batu boronjong di teruskan ke dalam ruangan. Selain berfungsi sebagai pori-pori, pipa-pipa tersebut juga berfungsi sebagai elemen desain interior dari kamar tidur anak. Adanya permainan pipa yang acak dalam berbagai macam ukuran tersebut, membuat suasana ruang menjadi lebih dinamis dan menarik.
Nama Proyek: Bronjong House
Lokasi Proyek: Pakuwon, Surabaya
Luas Tanah/Bangunan: 286.75/200 m2
Nama Klien: Bpk. Alexander
Tahun: 2013
Arsitek: Andy Rahman. A, ST. IAI dan Imam Prasetyo, ST
Desainer Interior: Anindita Caesarayi Putri, ST